Kita sudah mengetahui bahwa efek-efek pada kamera merupakan kebutuhan dari seorang fotografer, tujuanya agar setiap objek yang telah diambil memiliki hasil yang lebih sempurna lagi. Efek Eyer Beauty Shot. Ini Dia 7 Kamera DSLR yang Paling Recommended untuk Pemula! On December 15, 2018.
Setting camera DSLR untuk video Tahap untuk membuat video seperti film bioskop atau video seperti cinema. Jake Coppinger memberikan pelajaran membuat video dengan camera DSLR seperti film bioskop atau efek Cinema. Membuat film dengan camera DSLR tidak seperti camcorder. Ada beberapa setting yang diperlukan. Jake memberikan penjelasan apa alasan setting dari camera harus dibuat sedemikian rupa. Untuk Setting camera dengan video recording Dengan setting manual, membuat proses pengambilan gambar video dapat dikendalikan oleh kita. Di beberapa camera memiliki setting Movie Exposure.
Model camera low end umumnya memiliki Auto Exposure dan Exposure Lock, prinsipnya sama. Misal Canon DSLR terdapat setting Movie Exposure, pindahkan ke manual. Di camera low end, exposure lock dapat dikunci dengan sebuah tombol. Setting video dengan 24 atau 25 fps. Pilih salah satu dan seluruh video dibuat dengan kecepatan frame rate tersebut.
Sebuah film yang direkam dengan kecepatan frame rate 50-60 fps akan terlihat lebih realistik tetapi bukan untuk setting film Cinema. Untuk film cinema dapat mengunakan setting 24 atau 25 fps. Tentukan ukuran video, misalnya di rekam HD atau Full HD 1080p, atau mungkin anda memiliki camera dengan kemampuan 4K boleh juga. Bila mengambil video di ruangan, dan berhubungan dengan cahaya lampu.
Sebaiknya mengunakan setting 25 fps. Karena frekuensi lampu di Indonesia mengunakan 50Hz, bisa di cek dengan digital multimeter. Setting Exposure Lock Salah satu setting paling penting bila camera mengambil objek yang berbeda tingkat cahayanya. Misalnya dari terang dan gelap dan kembali terang Camera DSLR mengunakan auto exposure atau otomatis kecerahan.
Ketika mengambil objek yang terang, gambar rekaman di video akan terlihat baik. Ketika camera DSLR bergerak dari sisi terang lalu ke arah lebih terang misalnya dari ruang luar dan bergerak ke dalam rumah. Maka gambar akan kembali gelap dan naik kembali mengambil exposure paling terang. Akibatnya objek yang sebelumnya terlihat jelas di video, akan sempat sekilas tampak lebih gelap. Untuk setting camera DSLR ketika merekam video, dan cahaya gambar tidak turun naik seperti gelap terang dan kembali gelap lalu terang lagi. Tinggal di set di tombol Auto Exposure Lock. Pointing ke objek utama, dan tekan tombol seperti dibawah ini.
Teknik diatas dapat dilihat pada efek video dibawah ini. Perubahan pada display ketika camera mengunakan setting Auto Exposure secara normal vs Auto Exposure Lock Contoh lebih jelas manfaat Auto Exposure dan dampak video yang direkam dapat dilihat dibawah ini. Deep of Field dengan Aperture dan ISO di camera DOF dengan angka F3,5 objek depan lebih fokus dan dibelakang terlihat blur.
Deep Focus dapat mengunakan angka F lebih besar seperti 8. Bila kita ingin membuat detil video terlihat fokus seluruhnya Anda ingin mengambil video close-up, dimana objek wajah orang lebih dekat atau objek malam. Boleh saja mengunakan f3,5 atau f2.0 agar gambar yang dihasilkan semakin tajam. Tapi efeknya seperti foto, gambar akan tampak bokeh (blur di bagian belakang) Tip bila mengunakan f8, untuk mengatur kecerahan gambar misalnya mengunakan F8 mungkin gambar kurang terang.
Naikan saja ISO di camera, tapi jangan terlalu berlebihan. Bila di lokasi terlalu terang, bisa diturunkan ISO lebih rendah misalnya ISO 100. Agar noise video tidak banyak terlihat dan rekaman video tidak terlalu jelas. Kombinasi antara Aperture dan ISO dimanfaatkan hasil gambar video yang dibuat dapat dilihat dibawah ini. Gambar kiri terlihat gambar terlalu terang, gambar kanan di set via manual Aperture (f) dari camera. Setting diatas untuk mengatur setting di camera dalam pengambilan video Cinema Selanjutnya setting dari Frame Rate video dan Software Video Editing / Post Production Setting Frame rate video dan shutter speed Ini bagian penting ketika melakukan setting camera untuk video Cinema.
Bila setting Shutter ketika merekam video terlalu tinggi menghasilkan video (film akhir) yang berbeda, seakan gambar menjadi “motion blur”. Bila setting shutter dibuat terlalu rendah seperti shutter 1/5s, ketika mengambil gerakan tangan atau tepuk tangan. Hasil rekaman pada bagian tangan akan terlihat berbayang. Setting yang tepat adalah 2x atau lebih dari frame rate video. Misalnya mengunakan 25 fps untuk video, setting di shutter speed ke 1/50s, atau 1/100s atau 1/200s. Bila angka kelipatan tidak ada di menu speed shutter, gunakan angka lebih tinggi yang terdekat atau mengunakan angka lebih besar dari frame rate video.
Intinya ambil angka lebih besar dari frame rate video Dapat dilihat dari contoh video kiri gambar terlihat lebih gelap dan bergetar, dengan 1/50s gambar kanan terlihat lebih terang dan benda bergerak akan lebih nyata. Teknik ini disebut aturan derajat shutter Bagian paling penting untuk setting camera DSLR ambil angka diatas kecepatan frame rate. Lihat objek yang akan dibuat apakah objek diam atau bergerak. Bila objek bergerak lebih cepat, gunakan shutter lebih tinggi.
Misalnya untuk video 25 fps, boleh mengunakan shutter speed 1/1000s. Apakah camera yang anda bawa ikut bergerak.
Bila yah gunakan shutter speed lebih tinggi misalnya 2x menjadi 1/50s atau lebih tinggi. Bila objek diam tapi sambil berbicara, shutter rendah tidak masalah.
Contoh video untuk 25 fps, bisa mengunakan 1/30s atau lebih tinggi. Tapi tidak mengunakan 1/10s. Bila camera memiliki kecepatan frame rate 120fps dapat digunakan untuk efek slow motion. Misalnya camera mampu merekam 120fps, setting shutter speed 1/200s atau lebih tinggi.
Nantinya video di perlambat ketika di proses di aplikasi video editing. Proses video diambil oleh sensor, dan di proses menjadi video. Video akhir akan dibuat menjadi video final mengunakan frame rate 24fps (cinema), 25fps (Pal/Asia), 30fps (Amerika). Jangan mencampur video yang berbeda frame rate. Karena dalam proses editing akan terlihat berbeda. Mengapa bagian ini penting. Agar video yang dibuat dan di edit tidak terlihat keterlambatan garis.
Hal ini terjadi bila kita lupa mengatur shutter speed yang ternyata lebih rendah dari frame rate video yang dibuat. Setting dari software editing video Apa yang dapat dilakukan oleh editing software untuk video. Dengan software dapat mengunakan teknik gradasi warna, memberi warna serta output video seperti Cinema dengan ukuran lebar 2:35:1 Setting video dengan neutral atau warna netral Video yang direkam sebaiknya mengunakan warna netral. Sehingga lebih mudah dirubah di software editing video. Seperti gambar kiri adalah video asli yang direkam oleh camera digital. Terlihat warna sesuai warna asli ketika mengambil gambar. Dan gambar kanan setelah dirubah sepeti kontras dan warna.
Membuat video lebih menarik setelah meningkatkan warna dalam sebuah video Post-Production Pembuat video amatir akan menghadapi gambar goyang. Sementara peralatan camera dari perusahaan film lebih canggih. Tentu hasilnya akan berbeda, dimana video yang dibuat kalangan amatir akan terlihat sering terguncang dan gambar tidak stabil. Bila video yang dibuat hanya sedikit mengalami gerakan, dapat dibantu dengan fitur dari software editing video. Color Grading Dalam sebuah film memiliki warna berbeda.
Misalnya film Maxtrix dibuat dengan warna lebih gelap. Untuk film Tranformer lebih di dominasi warna agak kuning. Ada efek dalam film seperti kuning, biru atau gelap menunjukan suasana atau mood / emosi. Biru atau gelap menunjukan cerita serius, tegang atau genting.
Semakin terang menunjukan suasana kegembiraan. Kuning mendominasi warna film aksi. Film dengan warna biru umumnya masuk kategori thriller. Setting dapat diatur dari software editing.
Mengunakan efek color correction atau RGB Curves. Atau mengunakan setting di camera biasanya ditandai dengan angka Kelvin. Aspek Ratio atau ukuran lebar gambar video Secara umum ukuran video modern mengunakan 16:9 seperti Full HD atau HD video Untuk cinema dapat mengunakan rasio 2,35:1 seperti ukuran layar lebar bioskop dan disebut format ultra wide screen Sisi atas dan bawah video dihilangkan atau hanya mengambil 60%-70% bidang gambar video.
Proses pemotongan atau Crop dilakukan dari software video editing, sedangkan camera akan mengambil gambar secara normal dengan perbandingan 16:9 Demikian teknik membuat video seperti Cinema atau film Bioskop. Disadur dari Jake Coppinger 2014.
Gambar Model Kamera Megapiksel Rentang ISO Harga (Rp). 30,4 100-32000 60 jutaan 24,1 100-6400 5 jutaan 18 100-12800 7 jutaan 24,3 100-12800 27 jutaan 24,2 100-12800 13 jutaan 24,2 100-25600 9 jutaan 20,2 100-12800 17 jutaan 24,2 100-25600 5,5 jutaan 24,2 100-12800 14,8 jutaan 16,3 100-51200 7 jutaan Catatan: harga kamera dapat berubah sewaktu-waktu. Ulasan 10 Kamera DSLR Terbaik 1. Canon EOS 5D Mark IV – Kamera DSLR dengan Kualitas Gambar Terbaik Jika Anda seorang fotografer profesional yang ingin menghasilkan kualitas foto terbaik, Canon EOS 5D Mark IV mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi Anda.
Kamera ini menawarkan kualitas foto yang makin sempurna. Ini karena memiliki sensor full-frame CMOS beresolusi 30.4 megapiksel dengan tingkat senstivitas hingga ISO 32000. Dengan kemampuan tersebut, Anda dapat menggunakan Canon EOS 5D Mark IV untuk beragam kebutuhan. Seperti foto studio, memotret pemandangan di siang atau malam hari, dokumentasi acara-acara penting, dan kebutuhan periklanan. Canon EOS 5D Mark IV dilengkapi dengan teknologi Dual Pixel CMOS AF.
Teknologi ini berguna untuk mengambil subyek yang bergerak dengan cepat dan lebih akurat (dalam posisi landscape atau potrait). Kamera ini dibekali juga dengan prosesor Image DIGIC 6+. Prosesor ini memungkinkan semua fitur kamera dapat dijalankan lebih cepat. Sehingga dapat membidik foto secara beruntun hingga 7 frame per detik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Canon EOS 5D Mark IV juga dilengkapi teknologi Intelligent Scene Analysis (iSA) sehingga kualitas foto yang dihasilkan konsisten saat pengambilan gambar secara beruntun. Menariknya lagi, kamera DSLR ini juga memiliki fitur anti-flicker untuk mendeteksi intensitas cahaya. Memiliki juga Intelligent Tracking and Recognition System (iTR AF) untuk melacak pergerakan subyek.
Bukan hanya untuk foto, Canon EOS 5D Mark IV juga dapat Anda gunakan untuk merekam video hingga resolusi 4K. Hasil foto dan video ini dapat pindahkan dengan mudah ke telepon seluler atau laptop Anda secara manual atau melalui WiFi.
Dengan harga Rp 60 jutaan, Canon EOS 5D Mark IV tidak cocok untuk Anda yang berdompet tipis. Selain itu, penggunaan kamera DSLR ini cukup rumit sehingga menyulitkan Anda yang notabene pemula. Nikon D5200 – Kamera DSLR Murah dengan Layar Fleksibel Berbicara tentang Nikon D5200, hal pertama yang mungkin ada di pikiran para fotografer adalah fleksibilitas. Kamera ini memiliki layar berukuran 3 inci yang dapat diputar ke berbagai arah.
Sehingga memudahkan penggunanya mengambil gambar atau video dari sudut yang sulit dijangkau dengan menggunakan kamera DSLR biasa. Sebagai contoh, Anda tidak perlu membungkukkan badan saat memotret subyek pada posisi rendah. Atau, saat Anda hendak melakukan selfie (swafoto), Anda tinggal memutar layar kamera ini.
Nikon D5200 memiliki sensor CMOS DX-Format dengan resolusi 24,1 megapiksel dan prosesor Image EXPEED 3. Sensor ini mampu memotret gambar dan merekam video yang tajam pada siang atau malam. Sementara itu, prosesor Image EXPEED 3 dapat mengoperasikan fitur AutoFocus di sepanjang 39 titik AF dan mengambil gambar secara beruntun hingga 5 frame per detik. Untuk urusan merekam video, Nikon D5200 dibekali fitur D-Movie yang mampu menghasilkan video full HD 1080p.
Kamera DSLR ini didukung fitur Full Time Servo AF dan AF Tracking yang berfungsi untuk melacak fokus subyek gambar bergerak. Dengan demikian, video yang dihasilkan tetap fokus dan tajam. Dari sisi harga, Nikon D5200 cocok bagi Anda yang memiliki anggaran terbatas. Kamera ini dibanderol dengan harga Rp 5 jutaan.
Canon EOS 700D – Kamera DSLR Entry-Level Terbaik Canon EOS 700D adalah kamera DSLR entry-level yang memiliki sensor CMOS beresolusi 18 megapiksel. Dengan resolusi sebesar itu, kamera ini dapat digunakan untuk mengambil gambar dengan detail dan jernih. Kamera DSLR ini didukung juga prosesor DIGIC 5 yang dapat memperbaiki tingkat akurasi warna melalui penyesuaian white balance dengan Intelligent Multi-area. Berbicara tentang sensitivitasnya, Canon EOS 700D memiliki ISO 100 hingga 12800 yang dapat ditingkatkan sampai ISO 25600 dalam H mode. Dengan fitur ini, kamera DSLR ini dapat mengambil gambar berkualitas tinggi pada kondisi cahaya yang rendah, meskipun tanpa menggunakan flash.
Untuk menciptakan efek visual pada gambar, Canon EOS 700D dibekali 7 filter kreatif yang berbeda. Di antaranya adalah fish-eye effect, soft focus, water painting effect, dan miniature effect. Ketujuh filter ini dapat diaplikasikan pada JPEG dan RAW setelah pengambilan gambar. Jadi, Anda dapat mencoba beberapa efek shot yang sama dengan mudah. Canon EOS 700D hadir dengan layar sentuh vari-angle clear view LCD II. Layar yang dapat ditarik keluar dan diputar 360 0 ini memungkinkan Anda untuk memotret gambar dari beragam angle (posisi low-angle atau high-angle).
Anda bisa juga mengakses berbagai pengaturan dengan mudah seperti mode pengatur metering, ISO, level horizontal, dan AF Point. Plus, posisi layar kamera ini dapat diatur dengan mudah saat terpasang di tripod. Fitur menarik lain dari Canon EOS 700D adalah sistem Hybrid CMOS AF. Sistem canggih ini dapat meningkatkan kecepatan AF untuk menjaga obyek tetap fokus meskipun pada mode live view atau movie-shooting. Tak hanya itu, kamera yang dibanderol Rp 6,3 jutaan ini juga dibekali Handheld Night Scene dan HDR Backlight Control untuk menggabungkan beberapa gambar.
Lebih lanjut, Canon EOS 700D dapat digunakan untuk merekam video full-HD dengan kualitas suara stereo. Teknologi video snapshot yang ada di kamera ini memudahkan Anda untuk menggabungkan video berdurasi pendek menjadi sebuah video. Nikon D750 – Kamera Profesional dengan Desain Ringan dan Ramping Salah satu kelemahan kamera DSLR adalah cukup berat dan merepotkan jika dibawa ke mana-mana. Kendala tersebut mungkin tidak akan terjadi bila Anda memilih Nikon D750 karena kamera ini memiliki desain yang ringan dan ramping.
Bagian depan kamera yang dibanderol Rp 27 jutaan ini terbuat dari serat karbon thermoplastic yang diperkuat. Sementara itu, bagian belakangnya terbuat dari aloy almnunium. Keseimbangan dan kekuatan material tersebut membuat Nikon D750 nyaman dan mudah digunakan. Nikon D750 memiliki sensor CMOS FX-Format beresolusi 24.3 megapiksel dengan prosesor pengolah gambar EXPEED 4. Tak heran, kamera DSLR ini dapat menangkap gambar dengan kecepatan tinggi, memiliki noise rendah, dan mendukung penggunaan ISO sampai 12800. Perihal layar, Nikon D750 hadir dengan layar LCD 3,2 inci yang dapat diubah-ubah ke beragam arah.
Fleksibilitas layar ini memungkinkan Anda untuk mengambil gambar dari sudut mana pun yang Anda maui. Ada juga pengaturan color balance dan RGBW alignment yang memudahkan Anda bila ingin menggunakan layar eksternal tambahan. Nikon D750 juga didukung teknologi auto-focus dan metering. Dengan demikian, bisa lebih cepat dan responsif mengambil gambar 6,5 frame per detik pada resolusi tinggi.
Kualitas gambar dapat juga ditingkatkan dengan menggunakan fitur HDR shooting yang ada di kamera ini. Untuk menunjang kreativitas Anda, Nikon D750 dibekali beragam efek spesial. Seperti miniatur effect, color sketch, dan selective color yang bisa Anda gunakan saat memotret atau merekam video. Kamera ini juga didukung dengan baterai yang tahan digunakan hingga 1.230 kali foto atau hingga 55 menit saat merekam video. Nikon D750 hadir dengan kemampuan merekam video dengan kualitas full HD dan noise rendah bila digunakan pada pengaturan ISO tinggi.
Untuk memperhalus transisi gambar video, Anda dapat memanfaatkan fitur power aperture dan auto ISO yang tersedia di kamera DSRL ini. Canon EOS 760D – Kamera DSLR inovatif yang Mudah Digunakan Canon EOS 760D merupakan salah satu kamera DSLR terbaik yang mudah digunakan. Kamera ini dibekali mode scene yang secara otomatis akan memilih pengaturan eksposur dan fokus obyek yang sedang Anda potret. Didukung pula fitur Basic +technology untuk mengatur tampilan mode dasar agar kembali sesuai dengan kondisi pencahayaan. Canon EOS 760D memiliki sensor CMOS AF III beresolusi 24.2 megapiksel (aspek rasio 3:2) dan layar sentuh 3 inci dengan resolusi 1.04 juta titik. Untuk pengolahan gambar, EOS 760D menggunakan prosesor DIGIC 6 yang memiliki tonal warna dan jangkauan kontras yang luas.
Kamera ini memiliki rentang ISO 100-12800 sehingga dapat memotret pada kondisi pencahayaan yang kurang terang (misalnya pada malam hari). Dengan sistem autofokus, Canon EOS 760D dapat mengindentifikasi obyek gambar yang statis atau sedang bergerak secara cepat. Kamera DSLR ini juga memiliki 19 titik autofokus tipe silang untuk mengatur pilihan area fokus secara horizontal ataupun vertikal.
Dibekali pula dengan sistem AF AI Servo dan AF AI Fokus untuk memperoleh dan mempertahankan fokus. Canon EOS 760D kompatibel dengan semua lensa EOS dan aksesoris lainnya. Kamera seharga Rp 13 jutaan ini dapat juga diandalkan untuk membuat video berformat HD pada kecepatan 25 atau 30 frame per detik. Video yang dihasilkan bisa Anda edit melalui laptop, atau ditampilkan di TV Anda melalui koneksi HDMI. Nikon D5500 – Kamera DSLR Nikon Pertama dengan Layar Vari-Angle Tahukah Anda kamera DSLR Nikon pertama yang menggunakan layar sentuh LCD Vari-Angle? Yup, kamera tersebut adalah Nikon D5500 yang di pasaran dibanderol Rp 9 jutaan. Layar LCD 3,2 inci kamera ini dapat diarahkan ke atas, bawah, samping, atau depan.
Ini memudahkan Anda mengambil foto dan video dari berbagai sudut yang sulita dijangkau bila Anda menggunakan kamera biasa. Untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi, Nikon D5500 dibekali dengan sensor CMOS beresolusi 24,2 megapiksel. Diberdayakan juga dengan prosesor pengolah gambar EXPEED 4. Kamera dengan berat 420 gram ini dapat mengambil gambar secara beruntun dengan kecepatan 5 frame per detik. Sementara itu, rentang ISO-nya hingga 25600.
Lebih lanjut, kemampuan autofokusnya adalah 39 titik poin sehingga dapat lebih cepat dan mudah melacak obyek gambar. Foto yang Anda hasilkan dengan menggunakan Nikon D5500 dapat dengan mudah dikirim ke ponsel cerdas Anda. Atau dibagikan ke akun media sosial Anda melalui jaringan Wi-Fi. Jika ponsel Anda telah terinstal aplikasi Wireless Mobile Utility, Anda bisa menggunakannya sebagai remote control kamera ini. Nikon D5500 dapat digunakan untuk merekam video berkualitas tinggi (1920 x 1080p). Video ini memiliki kualitas stereo dan tersimpan dengan format MPEG-4.
Canon EOS 70D – Kamera DSLR dengan Dual Pixel CMOS AF Canon EOS 70D hadir dengan sensor CMOS beresolusi 20.2 megapiksel yang didukung prosesor gambar DIGIC 5+. Tak mengherankan, kamera seharga 17 jutaan ini dapat mengambil gambar beresolusi tinggi pada kondisi pencahayaan rendah. Kelebihan lain adalah Canon EOS 70D dilengkapi dengan sensor Dual Pixel CMOS AF.
Sensor ini dapat menjalankan fungsi autofokus dengan lebih cepat (baik digunakan secara vertikal ataupun horizontal). Dapat pula merekam video layaknya merekam video dengan camcorder Canon. Canon EOS 70D juga memiliki layar sentuh 3 inci yang dapat diputar 180 0 ke depan, rentang ISO 100-12.800, dan 19 titik autofokus (AF) tipe silang dengan pemotretan beruntun 7 frame per detik.
Fitur titik AF ini membuat fokus kamera lebih akurat, bahkan pada saat subyek foto atau video bergerak secara tidak terduga. Perihal perekaman video, Canon EOS 70D dapat merekam video dengan resolusi Full HD (1920 x 1080). Kamera ini juga didukung Movie Servio AF yang berfungsi melacak fokus kamera secara kontinu saat merekam video. Penggunaan Canon EOS 70D kian seru dengan tersedianya teknologi built-in Wi-Fi. Dengan bantuan aplikasi EOS remote, Anda bisa mengoperasikan kamera ini dari jarak jauh. Tampilan bidikannya tetap terlihat jelas di layar ponsel pintar Anda. Nikon D3400 – Kamera DSLR Tanpa Low-Pass Filter Nikon D3400 merupakan kamera DSLR kelas pemula yang hadir dengan sensor CMOS beresolusi 24.2 megapiksel tanpa low-pass filter sehingga gambar terlihat lebih tajam.
Didukung juga prosesor EXPEED 4 sehingga kamera ini dapat menangkap gambar dengan lebih cepat. Nikon D3400 hadir dengan rentang ISO 100-25600. Kamera dengan harga Rp 5,5 jutaan dan berat 395 gram ini dapat memotret secara beruntun hingga 5 frame per detik. Selama memotret beruntun ini, fitur autofokusnya masih bisa digunakan sehingga fokus gambar terjaga meskipun minim cahaya. Foto-foto yang dihasilkan menggunakan Nikon D340 dapat dengan mudah Anda bagikan karena kamera ini difasilitasi aplikasi SnapBridge. Aplikasi ini dapat Anda unduh di Google Play Store atau Apple Store. Selain dapat diandalkan untuk memotret, Nikon D3400 juga andal dalam merekam video berdefinisi tinggi, video slow-motion, dan video time-lapse.
Lensa VR terbaru yang tersedia di kamera DSLR ini memastikan autofokus bekerja lebih mulus sehingga suara lensa tidak ikut terekam. Canon EOS 750D – Kamera DSLR Kelas Profesional yang Ramah Pemula Canon EOS 750D adalah kamera DSLR kelas profesional yang ramah digunakan pemula. Kamera ini menawarkan beragam pilihan mode scene yang menarik. Misalnya food mode, kids mode, monochrome mode, dan handheld night scene mode.
Dengan harga Rp 14,8 jutaan, Canon EOS 750D dibekali sensor CMOS APS-C dengan resolusi 24.2 megapiksel. Ini membantu Anda menghasilkan foto lebih detail, dan noise lebih rendah. Terdapat pula 19 buah titik autofokus tipe silang yang membantu kamera untuk melacak fokus obyek gambar secara konsisten. Prosesor DIGIC 6 di kamera ini memungkinkan Anda untuk mengambil gambar secara beruntun hingga 5 frame per detik. Sensitivitasnya adalah 100-12800 yang dapat ditingkatkan hingga ISO 25600 dengan extended mode.
Canon EOS 750D mempunyai layar LCD 3 inci yang dapat diputar ke beragam sudut sehingga memudahkan Anda untuk memotret. Kamera dengan berat 555 gram ini juga dibekali dengan intelligent viewfinder yang bisa menampilkan titik fokus di seluruh area frame. Resolusi yang besar yang dimiliki Canon EOS 750D dapat Anda manfaatkan untuk merekam video format MP4 beresolusi hingga Full HD. Obyek video yang bergerak masih tetap terlacak karena kamera ini didukung Hybrid CMOS AF III. Pentax K-50 – Kamera DSLR yang Tangguh di Segala Kondisi Cuaca Pentax K-50 adalah pengganti Pentax K-30.
Dibekali dengan sensor CMOS APS-C 16 megapiksel dan prosesor PRIME M, kamera DSLR ini dapat menghasilkan foto resolusi tinggi. Selain itu, dapat juga menghasilkan video pada resolusi Full HD 1920 x 1080p. Pentax K-50 hadir dengan bodi kamera yang tangguh dengan fitur perlindungan ketahanan terpaan cuaca. Sehingga kamera ini dapat digunakan di kondisi cuaca apa pun. Kamera ini dapat memotret secara kontinu hingga 6 frame per detik dan memiliki kecepatan shutter hingga 1/6000 detik. K-50 memiliki rentang ISO 100 hingga 51200 dan teknologi autofokus SAFOX IXi+ sehingga kinerja autofokusnya cepat dan akurat.
Plus, kamera yang hadir dengan 120 kombinasi warna ini dilengkapi fitur shake reduction system. Fitur ini untuk mencegah terjadinya blur saat pengambilan gambar. Dari sisi transfer hasil foto dan video, Pentax K-50 kompatibel dengan kartu memori Eye-Fi. Dengan demikian, foto dan video dapat dipindahkan dari kartu memori kamera ke laptop atau ponsel pintar Anda lewat koneksi WiFi.
Panduan Membeli Kamera DSLR Pertama Anda Memilih kamera DSLR mungkin mudah bagi Anda yang sudah berpengalaman. Hal sebaliknya jika Anda baru membeli kamera DSLR. Untuk membantu Anda mendapatkan kamera DSLR terbaik, berikut 9 hal penting yang perlu Anda pertimbangkan. Tujuan membeli kamera DSLR Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah tujuan membeli kamera DSLR. Jika sekadar punya saja, Anda tidak perlu membeli kamera DSLR yang mahal. Namun, jika ingin mendalami dunia fotografi, Anda setidaknya membeli kamera DSLR semipro yang fiturnya lebih baik dibanding kamera DSLR biasa. Salah satu contoh kamera DSLR semipro adalah Canon EOS 70D.
Anggaran Setelah mengetahui tujuan, hal berikutnya adalah anggaran (budget) Anda. Sebagai contoh, jika hendak membeli kamera DSLR biasa, siapkan dana Rp 4-6 juta. Jika hendak membeli kamera DSLR semipro, siapkan dana sekitar Rp 10-20 juta. Sementara itu, untuk kamera DSLR profesional, siapkan dana di atas Rp 20 juta. Tentunya, dana di atas dapat lebih besar lagi jika Anda membeli aksesoris tambahan. Seperti lensa, tas kamera khusus, memory card, dan tripod. Merk Merk kamera DSLR kamera juga perlu Anda pertimbangkan.
Di pasaran setidaknya ada 6 merk kamera DSLR yaitu Canon, Nikon, Pentax, Sony, Olympus, dan Konica Minolta. Tentunya, masing-masing merk memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam sebuah survei yang dilakukan pada pembacanya, Canon dan Nikon masih menjadi merk kamera DSLR favorit. Berikut diagram hasil survei tersebut. Sensor Kamera Sensor dalam kamera DSLR adalah komponen sensitif cahaya yang mengambil gambar secara digital saat shutter ditekan. Ukuran sensor menentukan seberapa besar cahaya yang digunakan untuk mengambil sebuah foto. Terdapat dua pilihan sensor yaitu sensor APS-C (disebut juga sensor Crop) dan sensor full frame.
Sensor full frame memiliki jangkauan yang lebih luas dan hasil fotonya pun lebih tajam sehingga sering digunakan fotografer profesional. Karena itulah, kamera DSLR bersensor full frame lebih mahal dibanding kamera DSLR bersensor APS-C. Meski demikian, kamera dengan sensor APS-C sudah cukup Anda gunakan untuk belajar fotografi. Megapiksel Resolusi kamera digital diukur dalam megapiksel. Makin besar megapiksel, makin bagus pula kualitas foto yang dihasilkan. Akan tetapi, kelemahannya adalah ukuran foto makin besar dan dapat berpengaruh negatif pada kamera DSLR yang sensitivitasnya tidak tinggi.
Jadi, janganlah jadikan megapiksel sebagai satu-satunya fakor saat Anda memilih kamera DSLR terbaik di tahun 2018 ini. Pada kenyataannya, hampir semua kamera DSLR biasa yang ada di pasaran sudah memiliki resolusi di atas 10 megapiksel. Resolusi ini setara dengan 40 megapiksel pada ponsel pintar. ISO ISO dalam kamera DSLR adalah ukuran sensitivitas sensor dalam menangkap cahaya.
Semakin besar ISO, semakin baik juga kualitas foto yang diambil dalam keadaan kurang cahaya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan hasil foto dari beberapa ISO di bawah ini. Kecepatan Kamera Kecepatan kamera berperan penting jika Anda hendak mengambil subyek gambar yang bergerak. Namun, Anda jangan khawatir. Karena rata-rata kecepatan kamera DSLR (ukurannya frame per detik) sudah cukup baik daripada jenis kamera lain.
Sebagai panduan awal, berikut contoh kecepatan kamera untuk sejumlah kebutuhan:. Fotografi umum: 3 frame per detik.
Subyek gambar bergerak (misal anak-anak dan hewan peliharaan): 5 frame per detik. Subyek gambar bergerak cepat (misalnya olahraga dan hewan di alam liar): 5-10 frame per detik 8. Fitur Video Jika hendak menggunakan kamera DSRL untuk merekam video, pastikan Anda mengetahui resolusi video yang dihasilkan. Sekadar informasi saja, sejumlah kamera DSLR keluaran terbaru mampu merekam video dengan kualitas HD.
Garansi Jangan lupakan juga garansi kamera DSLR yang Anda beli karena siapa tahu terjadi kerusakan pada kamera tersebut. Ketahui berapa lama waktu garansi (biasanya 1 tahun) dan komponen apa yang yang termasuk dalam garansi tersebut. Penutup Mendapatkan kamera DSLR terbaik 2018 tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena banyaknya pilihan.
Oleh karena itu, Anda tidak harus terburu-buru membelinya. Lakukan riset dan bertanyalah kepada teman-teman Anda yang memiliki kamera jenis ini.